Pada dasarnya ikatan kovalen dapat dijelaskan melalui dua pendekatan yaitu: teori ikatan valensi dan yang kedua adalah teori orbital molekul. Pada teori yang pertama yaitu tentang tentang teori ikatan valensi,dijelaskan interaksi electron valensi atom-atom yang saling berdekatan. Pada teori ini jarak antara inti atom adalah yang mempunyai energi terendah. Sedangkan pada teori yang kedua yakni tentang teori orbital molekul, menjelaskan tentang orbital sekitar inti – inti atom yang bergabung. pada teori ini, orbital adalah gelombang electron pada molekul.
Sedangakan pada senyawa yang berikatan ion mempunyai sifat yang berbeda dengan senyawa yang berikatan ion karena pada ikatan ion, didalam kisinya terdapat kation
dan anion. Adanya ion-ion tersebut (kation dan anion), menyebabkan terjadinya tarik menarik yang kuat antara anion dan kation. Namun, selain terdapat gaya tarik menari, juga terdapat gaya tolak-menolak di antara kation-kation dan anion-anion yang sangat kecil sehingga dapat diabaikan.
Berikut adalah perbedaan antara Ikatan Ion dan Ikatan Kovalen.
Pada Ikatan Ion :
1. Bentuk Senyawa yang dapat terjadi
Padatan ionik
(contoh: NaCl, KCL, CaCl2, KSN, CaSO4.2H2O)
2. Kelarutan
Mudah larut dalam pelarut polar.
(contoh: NaCl larut dalan H2O)
3. Bentuk Kristal
Padatan ionik tiga dimensi (ion-ion berikat kuat didalam kisi-kisinya)
4. Daya Hantar Listrik
Dapat menghantarkan listrik ketika berbentuk lelehan.
(contoh: lelehan NaCl dapat menghantarkan listrik dengan baik)
5. Isomer
Tidak punya (namun punya isoelektron).
6. Titik Leleh dan Titik Didih
Lebih tinggi (karena ion-ionnya terikat kuat pada kisi-kisinya sehingga untuk memutuskan ikatan diperlukan energi yang lebih besar)
7. Terjadinya Ikatan
Terjadinya ikatan antara unsur logam dengan unsur non logam
8. Proses Terjadinya Ikatan
Adanya transfer elektron
9. Perbedaan Elektronegativitas
Besar
10. Daya Tarik
Inti atom yang bermuatan positif, secara dominan melebihi muatan positif inti atom lainnya, sehingga secara efektif menyebabkan satu atom menstransfer elektronnya ke atom yang lainnya.
11.Jari-jari
Lebih pendek.
12.Partikel terkecil
Ion postif dan ion negatif.
13.Energi yang digunakan untuk memutuskan elektron.
Lebih kecil.
Pada Ikatan Kovalen :
1. Bentuk Senyawa yang dapat terjadi:
a.Padatan
(contoh: I2 dan gula)
b.Cair
(contoh: HCl, H2SO4, Br2)
c.Gas
(contoh: CO2, O2, H¬2, Cl¬2)
2. Kelarutan
Mudah larut dalam pelarut polar maupun pelarut non polar.
a. Kovalen Non Polar larut dengan pelarut non polar)
(contoh: I2 larut dengan baik pada CCl4)
b. Kovalen polar larut dengan pelarut polar.
(contoh: gula larut dalam air)
3. Bentuk Kristal
Padatan kovalen dua dimensi
4. Daya Hantar Listrik
a. Untuk kovalen Polar, dapat menghantarkan listrik
(contoh: HCl dapat menghantarkan listrik)
b. Untuk kovalen non polar, tidak dapat menghantarkan listrik walaupun berbentuk lelehan.
(contoh: lelehan gula tidak dapat menghantarkan listrik)
5. Isomer
Punya
6. Titik Leleh dan Titik Didih
Lebih rendah (kecuali intan karena kristalnya terikat dengan kuat sehingga energi yang diperlukan untuk memutuskan energipun lebih besar).
7.Terjadinya Ikatan
Terjadinya ikatan antara unsur non logam dengan unsur non logam dengan penggunaan elektron bersama-sama.
8. Proses Terjadinya IKatan
Penggunaan bersama pasangan elektron
9. Perbedaan Elektronegativitas
Kecil.
10. Daya Tarik
Melibatkan elektron-elektron yang dikongsi dan dua atau lebih inti atom yang bermuatan positif secara bersama menarik elektro-elektron bermuatan negatif yang dikongsi.
11. Jari-jari
Lebih panjang.
12. Partikel Terkecil
Molekul
13. Energi yang digunakan untuk memutuskan elektron.
Lebih besar.
Dari data diatas dapat dilihat beberapa Perbedaan Antara Ikatan Ion Dengan Ikatan Kovalen. Namun masih banyak lagi perbedan antara senyawa yang berikatan dengan Kovalen dan senyawa yang berikatan dengan Ion.
ijin repost ya gan....